Share

23. "Enak juga punya sopir."

"Barusan Mama telepon, katanya Adam dan Vanessa ke rumah Papa Mama, kita diminta ke sana, dan ... kita akan menginap," cakap Xander menerangkan perubahan rencana tiba-tiba ini.

Apa? Menginap??? Aduh, bulu kudukku merinding!

Sekadar berkunjung ke rumah mertuaku bukanlah masalah, tetapi menginap di sana??? Tak ada kamar khusus untukku, sebab bagi mereka kamar Xander adalah kamarku juga, dan kami dikondisikan sebagai pasangan yang saling mencintai, tak mungkinlah kami tidur terpisah.

"Tak perlu overthinking!"

"Astaga! Ngagetin aja sih!" Aku terpekik pelan tatkala Judith berbisik tiba-tiba. Tanganku refleks menumbuk lengannya, tetapi perempuan itu malah tersenyum meledek.

"Nikmati saja kesempatan berduaan lagi sama yayang. Semalam kayaknya masih kurang." Seusai membisikkan kalimat jahil itu Judith berlalu secepat pencuri yang menghindari kejaran massa, dan duduk di kursi belakang mobil.

Pandai sekali dia menghindari pukulanku lebih lanjut. Diiringi desah menyerah, aku masuk ke mobil, dan d
Teha

Halo! Semoga pembaca belum bosan membaca permintaan maaf author (emoji sungkem). Author lagi sibuk di RL, kadang pusing, lalu terkena writer's block, sehingga update buku ini sangat lambat..hiks. Anyway, sesuai janji, selama author masih bernapas, buku ini akan dilanjutkan hingga tamat kok, dijamin. Tidak akan teralihkan dengan buku baru, sebelum buku ini selesai. Harap lapangkan dada Anda, ya, pembaca. Terima kasih banyak.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status