Share

Bab 950 Gelandangan

Begitu mendengar ucapan Ardika, secara naluriah Firza mengangkat lengannya untuk menyentuh wajahnya.

Saat dia menyadari dirinya sudah menunjukkan ketakutannya di hadapan Ardika, ekspresinya langsung berubah menjadi muram.

Sebelumnya, saat berada di Vila Bistani, dia dihajar oleh Ardika dua kali dalam satu malam. Hingga saat ini, kejadian itu masih seperti mimpi buruk yang membayanginya.

Sekarang Ardika berani mengungkit kejadian itu tepat di hadapannya, sangat jelas bahwa pria itu sedang mempermalukannya!

Hugo melirik Firza dengan sorot mata mempermainkan, dia tertawa dalam hati.

Dia juga baru tahu ternyata Firza pernah kalah dari menantu benalu seperti Ardika.

Pantas saja sebelumnya saat dia menanyakan pada Firza sebenarnya pria itu ada dendam apa dengan Ardika, pria itu tidak bersedia memberi tahu detailnya, melainkan hanya memintanya untuk memberi pelajaran kepada Ardika.

Walaupun tertawa dalam hati, tetapi Hugo tetap tahu jelas bahwa di saat seperti ini, dia harus angkat bicara unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status