Share

Bab 956 Satu Tamparan Lagi

Futari juga menyadari nada bicara tajam dalam ucapan Hugo. Dia tahu masalah ini benar-benar sudah membesar.

Dia menatap Ardika dengan tatapan khawatir, lalu mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Kak Ardika, aku lapor polisi saja, ya."

"Kamu mau lapor polisi? Kalau begitu, aku akan memastikan lengan dan kakinya patah sebelum anggota kepolisian tiba di sini!"

Mendengar nada bicara dingin Hugo, saking ketakutannya, tangan Futari sampai gemetaran, bahkan ponselnya hampir terjatuh ke lantai.

"Nggak apa-apa, percayalah padaku, semuanya pasti akan baik-baik saja."

Ardika menepuk-nepuk pundak Futari, lalu menoleh dan berjalan menghampiri Hugo.

"Haha! Benar saja pecundang itu takut! Dia sudah mau berlutut!"

"Ya ampun! Kalau mau berlutut, cepat lakukan! Berlutut dari posisimu berdiri hingga ke hadapan Kak Hugo!"

Jaiden dan yang lainnya bersorak dengan gembira.

Melihat menantu benalu arogan itu berlutut, mereka merasa sangat senang.

"Hugo, sepertinya satu tamparan tadi belum cukup untuk menjadi pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status