Share

142. Kurang 7 Hari

Dua puluh tiga hari berjalan tanpa adanya sesuatu yang jelas terkait apa yang terjadi malam itu. Rekaman CCTV koridor rumah sakit seakan menjadikannya bumerang. Ia tak begitu ingat apa yang terjadi malam itu. Entah apa yang terjadi, ia melupakan segala.

“Apa yang kau lakukan malam itu, Nadhif! Berapa lama lagi kau mesti mencari buktinya?! Jika kau bukan pelakunya, bukti itu akan ada di mana-mana! Tapi mana?!”

“Apa kau yakin malam itu kau benar-benar sadar?! Atau kau benar melewatkan satu jam itu?!” batin Nadhif sembari berusaha fokus dengan berkas-berkas di meja kantor umum.

Sejak dua puluh hari keputusan itu ditetapkan, ia sama sekali tak bisa tidur dengan benar, ia terus mencemaskan semua bukti, Nadina, juga anaknya di dalam perut Nadina.

“Kenapa aku terlalu baik padanya makam itu?! Jika aku tahu membawanya masuk ke dalam akan membuatku dituduh seperti ini, lebih baik aku meninggalkannya di kursi tunggu!” batinnya lagi.

“Assalamualaikum, Mas Nadhif!” pekik Azalea lalu tersenyum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status