Share

147. Balasan

Wajah Nadina mendadak menjadi pucat, rasa kecewa yang semula tergambar atas pernikahan kedua sang suami kini berubah menjadi rasa belas kasih kepada sang korban.

“Gimana keadaan Azalea sekarang, Mas?! Apa semuanya baik-baik saja??” sergah Nadina sambil menatap manik mata sang suami.

“Dia ada di rumah sakit sekarang, besok saja kita temui. Sekarang sudah malam, kamu juga harus beristirahat, Nadina.” Nadhif sedikit mengangguk kecik berharap sang istri menuruti perkataannya kala itu.

“Sekarang saja, Mas! Nadina mau bertemu Azalea sekarang. Nadina mohon, sekarang saja, ya!” pekik Nadina sembari mencengkeram lengan pakaian Nadhif.

Keduanya kini berada di sebuah ruangan tempat Azalea terbaring dengan beberapa alat terpasang di tubuhnya. Keadaannya tampak cukup parah hingga Nadina terlihat meneteskan air matanya.

Tangan wanita itu kini hendak meraba perut Azalea, namun perkataan Nadhif menghentikannya.

“Bayinya sudah tidak ada, Nadina. Azalea keguguran karena kecelakaan itu. Nyawa kand
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status