Share

151. Nadhif untuk Nadina

Tiga bulan setelah kematian Nadhif.

Nadina duduk di taman pondok sembari menatap kursi lain yang pernah ia duduki bersama sang suami. Memori bahagia dimana ia bersama Nadhif tertawa tanpa henti seolah kembali terulang di hadapannya.

“Mas lihat? Lagi-lagi Nadina melihat mas di sini. Semuanya. Tidak ada satu tempat pun yang Nadina datangi yang tidak memiliki kenangan bersama Mas Nadhif.”

“Maafkan Nadina karena sudah banyak mengecewakan Mas Nadhif. Maaf jika Nadina sulit untuk berdiri sendiri sekarang. Maaf juga Nadina sangat kurang membalas besarnya cinta mas pada Nadina.”

“Rupanya, hari itu mas tahu saat ini akan tiba? Mas tampak terus memeluk Nadina sebelum kita berangkat ke rumah sakit. Mas tampak bersih, rapi, wangi, tampan. Ternyata untuk bertemu dengan-Nya.”

“Rupanya rasa takut Nadina saat itu benar, Nadina takut kehilangan mas. Dan sekarang, Nadina sendiri yang harus membesarkan putra putri kita. Bagaimana Nadina harus menjawab pertanyaan mereka saat bertanya dimana ayah mere
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Annisarz
authornya sampe gemes sendiri aksjasjsks......
goodnovel comment avatar
Bintang Idris
ceritanya mengharu biru thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status