Share

206. Ancaman Baru

Nadina segera keluar dari kawasan pondok, menoleh ke kana dan ke kiri berusaha mencari ke mana kurir yang membawa surat antah berantah itu. Namun sayangnya, lagi-lagi tak ada informasi. Kurir itu menghilang.

“Nadina, ada apa? Kenapa kau tiba-tiba berlari??” sergah Rayyan yang turut menyusul Nadina saat itu.

Wajah Nadina jelas menunjukkan kepanikan, ia terus menoleh ke kanan dan ke kiri seolah tengah kehilangan sesuatu dan berusaha mencarinya. Tak sabar dengan jawaban yang akan Nadina berikan, Rayyan akhirnya meraih kertas itu dan turut membacanya.

“Surat apa ini? Maksudnya motor tadi?” ujar Rayyan. Nadina memandang Rayyan cemas dan menarik kembali surat itu dari tangan pemuda itu.

Nadina tak membalas dan malah pergi meninggalkan Rayyan ke arah ruang kesekretariatan.

“Ya Tuhan, apalagi ini? Apa itu surat ancaman? Tapi dari siapa? Atau mungkin...,” gumam Rayyan sebelum akhirnya kembali menyusul Nadina.

“Assalamualaikum! Afwan, siapa yang tadi menerima surat ini dari kurir lepas?”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status