Share

78. Sakit Hati

Tangan Sadewa seketika memegang punggung tangan Nadina dan seketika membuat Nadina terperanjat dan menarik tangannya menjauh.

“Orang seperti itu yang kau tunggu, Nadina? Ada kalanya kau harus berhenti menerima sesuatu yang terlihat baik karena itu belum tentu benar-benar baik,” ujar Sadewa menatap Nadina dengan cukup dalam.

Ludah Nadina tercekat ia segera menarik napas panjang sembari mengalihkan pandangannya kembali pada Nadhif yang tengah tertawa bersama Putri Azalea di halaman pondok.

“Ini semua salah paham saja, Nadina harus pergi. Terima kasih sudah mau mengantar Nadina, Mas! Assalamualaikum!” Wanita itu membuka pintu dan keluar dari sana.

Sambil mencoba menegakkan setiap langkah yang ia ambil, Nadina melangkahkan kakinya memasuki pondok tanpa menghampiri suaminya yang saat itu juga ia lintasi.

Sementara Nadina berjalan lurus ke depan, Nadhif yang melihat keberadaan Nadina di sana seketika terkejut.

“Astagfirullah!” pekik Nadhif saat menyadari ia melewatkan sesuatu yang pen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status