Share

29. Ketegangan (Bagian B)

29. Ketegangan (Bagian B)

"Astaghfirullah, ya Allah," lirih Ibu. "Siapa, Nang? Biar di bawa Abangmu ke sini!" kata Ibu lagi.

Ck, ck, ck, aku kasihan pada Ibu.

"Bu, orangnya sudah ada di sini!" kata Bang Galuh dengan tegas.

Matanya melihat Bang Gery dengan pandangan mematikan, yang di pandangi terlihat sangat gelisah dan juga takut

"Maksud kamu?" tanya Ibu ragu.

"Iya, yang Ibu pikirkan sama dengan yang aku maksud," jawab Bang Galuh dengan nada meremehkan. "Menantu kesayangan Ibu yang mencurinya!" tegasnya lagi.

"GALUH!" pekik Kak Ambar tidak terima.

"Kamu lancang sekali karena menuduh Abangmu mencuri," desisnya dengan bibir terkatup rapat.

"Aku bukan bicara omong kosong, Kak! Aku bicara sesuai bukti," jawab Bang Galuh santai.

"De—Dek, mana mungkin aku mencuri!" kata Bang Gery sambil tergagap.

"Kamu dengar? Suamiku tidak mungkin mencuri!" Kak Ambar membela suaminya.

"Mana ada maling teriak maling," jawab Bang Galuh.

"GALUH!" pekiknya kuat

"AMBAR!"

Kak Ambar terlihat mengatur nafasnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status