Share

Bab 14: Gara-Gara Lontong

Dahi ini sedikit mengernyit setelah mendengar penjelasan kikuk dari pemuda tersebut. Memang ucapannya tidak mengandung kebohongan, sebab di tangannya terdapat dua plastik yang berisi lontong sayur yang sama dengan milikku.

“Tunggu sebentar, dua?” Aku mendelik seraya membatin, merasa curiga dengan plastik satunya lagi.

“Apa mugkin untuk dirinya sendiri? Ah ... bisa saja untuk keluarganya di rumah,” monologku masih dalam diam. Tentu hal yang wajar membeli makanan lebih dari satu bungkus, mengingat aku juga melakukan hal yang sama untuk keluarga.

Merasa dipandangi olehku, pemuda itu berjalan mendekat, sembari mengusap belakang kepalanya. Wajahnya berhiaskan rasa canggung, ditambah dengan gerak-geriknya yang ragu-ragu.

“Orang baru, ya? Saya belum pernah lihat Kakak sebelumnya.”

“Iya, saya tinggal di kost ujung lorong. Baru pindah kemarin,” jelasku basa-basi.

Pemuda itu ikut melihat ujung jariku yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status