Share

Bab 16: Keputusanku

Anisya kembali menyodorkan ponsel ke arahku. Kedua matanya membelalak, memintaku untuk segera menyambut pertanyaan dari Bang Hasan. Ingin rasanya menolak, agar Bang Hasan tahu bagaimana kelakuan dari istrinya, namun sedikit rasa tidak tega membuatku menerima kembali ponsel itu dan menjawab salam dari Bang Hasan.

Waalaikumsalam, Bang. Hm, aku hanya ....”

“Abang? Kenapa enggak pulang? Hiks ...,” potong Anisya.

Gadis itu akhirnya tidak tahan untuk tetap diam. Dia merebut kembali ponsel dan membawa serta bersamanya. Anisya membuat jarak dengan kami hingga dua meter jauhnya, terdengar jika gadis itu mulai sesegukan sembari memanggil-manggil nama suaminya.

“Abang? Kenapa?” tanyanya lagi. Isakan Anisya semakin keras, hingga pertanyaan yang dia ungkapkan seakan hilang ditelan tangisan.

“Kenapa bertanya, Dek? Bukankah harusnya kamu sadar dan introspeksi diri?” Balasan  dari Bang Hasan terdengar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status