Share

Bab 19: Mak, Minta Izin, Ya?

Mamak, Anisya juga Bang Hasan, ketiganya menatap ke arahku, menunggui agar bibir yang kelu ini segera mengucapkan barisan kata yang ingin mereka dengar. Pandanganku ikut menyisir satu per satu dari tiga anggota keluarga di rumah ini. Menatap wajah mereka saja, membuatku begitu berat untuk menjelaskan tujuan utama dari kedatanganku.

“Kamu dilamar, Nak?” Suara sengau mamak akhirnya memecah hening.

Kuberanikan diri mengangkat wajah setelah tertunduk sejenak. Mencoba menerka-nerka apa yang tersembunyi di dalam batin wanita yang telah berjuang membesarkanku ini.

“Siapa? Kapan? Kenapa enggak cerita?” Mamak mulai memberondongku dengan seribu tanya yang sudah bisa kutebak. Hanya saja, saat ini bibirku terlalu kaku untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Rencana yang telah tersusun matang-matang selama perjalanan pulang tadi, hancur berantakan hanya karena satu orang yang pernah begitu dalam bermain di perasaanku.

“Kamu akan menikah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status