Share

Buket bunga mawar

Rafandra mengetuk berkali-kali meja di ruangan rapat sambil memainkan bibirnya maju mundur. Tatapannya tertuju pada jam dinding yang sebentar lagi jarum panjangnya menunjuk ke angka dua belas. Tepat lima menit lagi, pukul lima. Dirinya sudah tak sabar untuk menjemput Kayana di gedung sebelahnya.

"Rapatnya masih lama?" bisik Rafandra pada sekretarisnya.

"Sebentar lagi pak Rafa."

Rafandra berdecak kesal. Sekali lagi ia menatap jam dinding dengan gelisah. Tak sadar dirinya menggigit pena yang ia pegang sejak tadi. Berharap dalam hati agar rapat cepat selesai.

"Untuk rapat hari ini cukup sekian dan terima kasih. Mungkin ada tambahan dari pak Rafa?"

Semua mata memandang ke arah Rafandra. Pria muda itu menggelengkan kepalanya. Secepat kilat ia meluncur ke luar ruangan setengah berlari, entah kemana. Samsul yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala. Tak habis pikir dengan kelakuan bosnya.

Di dalam ruangan, Rafandra membuka jas dan kemejanya lalu menggantinya dengan pakaian sederha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status