(21+) “Tidurlah dengan anakku dan berikan aku uang!” Bian yang berada di tempat hiburan malam terkejut disodorkan seorang wanita yang sangat muda di hadapannya. Dia diingatkan oleh asistennya tentang perseteruannya dengan Sadewa dengannya tidak kunjung usai. Justru dia mengambil wanita yang bernama Jasmine itu sebagai istrinya. Memungut seorang wanita untuk menjadi istri dari tempat hiburan malam sangat menantangnya. Dia menikah kontrak dengan Jasmine demi memenuhi persyaratan papanya untuk mendapatkan warisan. Dia bercerai setelah mendapatkan semuanya dan memberikan hak untuk Jasmine sebagai tanda terima kasihnya. Siapa sangka, mereka bertemu kembali setelah sekian tahun dan Jasmine adalah orang yang paling dihindari oleh Bian.
Lihat lebih banyak“Melihat kekacauan yang kamu timbulkan. Ini pasti akan menghancurkan nama baik papa kamu, Bian.”Sekarang dia berada di rumah sang mama. Ada adiknya juga di sini yang datang ketika mengetahui Bian ada di sini. “Aku tahu. Papa juga tidak akan membiarkanku jatuh paling dalam.” “Kamu masih membencinya saat dia berusaha begitu keras untuk mengembalikan nama baikmu.” “Ya.” “Apa syarat yang papa kamu berikan sampai kamu benar-benar terlihat lebih kalem sekarang?” “Aku diminta menjauhi Jasmine. Tapi tidak sepenuhnya aku menjauhi dia. Karena aku punya tanggung jawab terhadap hidupnya.” “Bian, apa yang papa kamu katakan mungkin bisa jadi masukan buat kamu. Biar kamu nggak ceroboh juga melakukan apa pun.” Dia menganggukkan kepalanya ketika mendengar ucapan sang mama. Tapi di sana ada Noah yang tidak bisa dia tinggalkan begitu saja. “Mungkin ini adalah teguran. Tapi aku benar-benar tidak bisa meninggalkan dia.” “Kakak, apa pun yang sedang kakak usahakan. Tolong jangan gegabah la
Jasmine mengambil cuti tahunan karena dia selama ini belum mengambil cuti dari perusahaan sebelumnya. Dia telah izin pada seniornya untuk cuti. Meskipun belum izin pada Bian. Akan tetapi Sierra memberikan izin untuk seminggu dan sisanya akan diambil belakangan. Ketika dia berada di pemakaman ibunya mengajak Noah. Beberapa panggilan masuk namun tidak bisa dia angkat. Jasmine memilih untuk pulang dari sana dan kemudian mengajak anaknya untuk makan sebelum ke rumah. Ketika dia telah sampai di restoran. Orang-orang menatapnya sangat menjijikkan. Makanan datang. Jasmine menikmati itu dengan anaknya. “Kamu suka, Noah?” “Ya, ini enak, Ma.” “Makan yang banyak! Besok harus sekolah. Mama bakalan tungguin. Mama cuti.” “Cuti itu apa, Ma?” “Mama libur kerja selama seminggu.” “Waaaah, nanti bisa main sama Mama. Om Bian nggak ke rumah, Ma?” “Om lagi sibuk. Paling nanti hari Jum’at atau Sabtu baru ke rumah lagi.” Anaknya sudah terlalu dekat dengan Bian. Wajar menurutnya kalau anak itu sang
Bian meraba ponselnya yang berdering sedari tadi. Dia masih dalam keadaan tidur sekarang. Entah siapa yang menghubunginya.Ketika dia melihat layar ponselnya ada nama Edo di sana. Dia langsung menjawab telepon itu. “Ada apa masih pagi begini?” “Buka chat saya, Pak. Chat itu sangat penting.”“Hmm, tunggu sebentar.”Bian langsung membuka chat dari Edo ada berbagai tautan yang dikirimkan oleh pria itu dan kemudian dia melihat ada beberapa artikel yang mengejutkan dirinya.‘SKANDAL PENGUSAHA MENIKAH PURA-PURA DEMI HARTA’‘ISTRI PENGUSAHA YANG VIRAL TERNYATA WANITA BAYARAN’‘ISTRI SEORANG PENGUSAHA TERKENAL ADALAH SEORANG P3L4CUR’Bian yang baru saja membaca judul artikel itu langsung menghela napas begitu dia melihat judul itu. Lalu dia membacanya dan melihat fotonya bersama dengan Jasmine ketika pertama kali di dunia malam.Ditambah lagi gugatannya disebarluaskan oleh oknum tersebut.“Tolong hubungi semua penyedia layanan artikel itu. Perkarakan mereka!” ucapnya pada Edo yang masih di
“Maaf, Nona. Anda tidak bisa masuk ke rumah ini. Nyonya kami tidak ada di rumah.” Freya yang sengaja ke rumah ini tapi sekarang dicegat oleh pengawal di depan rumah. Dia ingat, ini bukan satpam yang biasa memberikan izin masuk untuknya. “Saya ada urusan dengan pemiliknya.” “Tapi nyonya Tian tidak ada di rumah.” Pergerakan Freya berhenti ketika dia mendengar nama orang lain disebutkan. “Tian?” “Ya, nyonya kami sedang membawa anaknya ke rumah sakit bersama dengan suaminya.” Langkahnya Freya berhenti, dirinya tidak memaksa untuk masuk setelah mendengar nama wanita yang ada di rumah ini. “Tunggu sebentar. Siapa nama suaminya?” “Tuan kami bernama Maxim.”Freya tidak melanjutkan untuk mengamuk di sana. “Apakah ini penghuni baru?” “Ya, pemilik sebelumnya sudah pindah dari sini sejak lama. Jadi, sekarang rumah ini adalah miliknya tuan dan nyonya kami.” Freya langsung pergi dan masuk ke dalam mobilnya. Dia mengamuk setelah mendengar itu. Benar saja bahwa Bian memang tidak di sini sek
Setiap akhir pekan seperti ini Bian selalu ada di sisinya. Jasmine belum pernah ke pemakaman ibunya lagi semenjak dia dekat dengan Bian. Dia juga tidak mengatakan apa pun. Kalau dia mengajak Bian, sudah pasti pria itu tidak akan menolak. Malam ini, dia sedang melipat pakaian. Bian membantunya, benar-benar tanpa disuruh akan selalu melakukan pekerjaan ini. Padahal wibawa seorang bos tidak bisa direndahkan begitu saja. Sementara itu Noah sedang tidur, anak itu tadinya ditemani oleh Bian. Kemudian Jasmine melakukan pekerjaan rumah. Bian langsung duduk bersila dan membantunya melipat pakaian. Sudah sering sekali Bian mengajaknya untuk rujuk. Akan tetapi kisah cintanya Bian dengan Freya tidak sebentar. Dia justru merasa kalau pria itu akan kembali dengan mantannya kalau suatu saat bermasalah dengan Jasmine. Itulah yang membuat dia enggan menerima ajakan Bian untuk kembali. Waktu Bian mengangkat baju dan nyangkut. Lalu setelah dilihat ada bra Jasmine yang tersangkut di sana. Bian menyen
Bian menemani Sadewa untuk meninjau progres hotel yang dikatakan beberapa waktu lalu. Ini adalah untuk Bian dan juga anaknya di masa depan kata orang tuanya. Padahal Sadewa tidak tahu kalau dirinya telah memiliki cucu dari Bian. Pria itu bersama dengan pengawalnya meminta ditemani oleh Bian. Sedangkan Bian sendiri datang sendirian. Tidak mengajak Jasmine apalagi Edo. “Bagaimana menurutmu soal ini?” “Aku tidak bisa komentar. Apa pun yang Papa bangun, pasti akan menghasilkan yang fantastis.” Papanya menganggukkan kepalanya dan kemudian mengajak Bian keliling. Mengenai anak itu, Bian belum berani menjawabnya karena merasa tidak berhak mengatakan kalau dirinya punya anak dari Jasmine. Dia dan wanita itu memang sering meluangkan waktu demi sang anak. Bukan berarti Bian bisa seenaknya begitu saja mengakui Noah di mana pun. Terutama di depan papanya. Karena Jasmine juga tidak tahu kalau Bian sudah mengetahui tentang anak mereka. Mendekati Jasmine juga tidak semudah itu. Bian dulu tin
Notifikasi dari ponselnya sepi. Tidak pernah seperti ini biasanya. Bian hanya akan tahan tidak menghubunginya selama dua hari. Setelah itu pria yang sudah pacaran dengannya sepuluh tahun lebih itu kemudian tiba-tiba saja seperti itu. Keputusan yang semakin hari semakin memberatkan baginya. Tidak ada pesan dari pria itu sekarang. Sudah dua bulan lebih pria itu tidak menghubunginya. Dia mengambil ponselnya dan melihat Bian aktif. Pria itu tidak pernah mematikan status aktifnya. Jadi sangat terlihat dengan jelas kalau pria itu sekarang sedang chat dengan orang lain. Dia ingin mengetikkan pesan, lalu kemudian dia klik chat yang dua bulan lalu. Kemudian dia hendak mengirimkan Bian pesan. Ternyata foto profilnya Bian langsung ganti. Bukan lagi foto dirinya dengan pria itu. Sekarang sudah diganti menjadi foto sendirian. Bian tidak pernah seperti ini. Benar-benar sangat tidak masuk akal bagi Freya kalau Bian tahan tidak menghubunginya. Saat dia menghubungi temannya kalau mereka akan
“Pak, saya sudah menemukan apartemen yang mungkin Bapak minati.” Bian yang mengangkat kepalanya melihat Edo yang datang kepadanya. Pria itu memberikan tablet dan melihat beberapa gambar apartemen yang akan dia beli. Mungkin memang benar, untuk sementara waktu mereka akan tinggal di apartemen nantinya. Dia akan membawa Noah dan juga Jasmine. Mengawasi dua orang itu agar aman di sisinya. Sabtu dan Minggu selalu dia habiskan di rumahnya Jasmine semata untuk menjaga keduanya. Lalu ketika dia hendak mengajak Edo ke sana. Ponselnya berbunyi, lalu dia melihat pesan dari papanya. “Papa akan ke kantormu sekarang. Papa sedang di jalan.” Dia langsung menoleh ke arah ruangan sebelah. “Kita ketemu di luar, Pa. Aku kebetulan ada di luar. Aku kirimkan lokasinya.” Dia beranjak dari tempat duduknya. Dia menghubungi sang papa agar mereka bertemu di luar. Tidak mungkin papanya berkunjung ke sini sementara Jasmine menjadi sekretarisnya. “Jasmine, ini penting! Ayo pergi sekarang!” Wanita itu
Kesibukan Jasmine di kantor makin hari makin menggila saja. Bian memang tidak sengaja melakukan itu. Memang keadaan kantor saja yang sekarang semakin sibuk. Jasmine juga tidak jarang pulang malam hari untuk menjemput anaknya. Terkadang, Bian juga yang mengantarnya pulang sebagai tanda permintaan maafnya. Mereka juga sekarang masih ada di luar. Jasmine menemani pria itu untuk pertemuan-pertemuan dengan kliennya. “Kamu capek?” tanya Bian. Mereka ada di kamar hotel. Bian mengajaknya istirahat sebelum mereka kembali. Memang dia butuh mengisi tenaga terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah. “Aku kelelahan.” Dia ingat kalau besok adalah hari Sabtu. Menjanjikan Noah untuk pergi bermain berdua. “Aku butuh isi tenaga Bian.” Dia mendekati pria itu dan memeluknya. Bian dengan senang hati memeluknya dengan erat. Entah kenapa sekarang dia merasa semangatnya dalam mencari uang juga bertambah. Dia punya tempat untuk melepaskan lelahnya. Meskipun mereka hanya menjalin hubungan tidak jelas. Ter
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.