Share

Bab 37a

Sesampai di rumah, aku segera merapikan belanjaan.

Sementara, Mas Gilang duduk di depan sambil menunggu tukang kulkas, kompor gas dan rak piring yang kami beli tadi di toko dekat pasar.

Jangan tanya, berapa rupiah kami habiskan, sepertinya setara dengan gaji sebulan kami berdua. Pantas saja biasanya pengantin baru dapat hadiah perabot rumah tangga. Ternyata, itu sangat berharga bagi kami-kami seperti ini.

Menyesal juga aku menikah buru-buru. Selain nggak bisa mengundang teman kantor dan teman sekolah, tentu saja aku pun tak mendapatkan kado, eh!

Beruntung, tak lama kulkas sudah datang. Perlu beberapa menit dicolokkan hingga stabil, sebelum aku memasukkan barang belanjaan.

Dapur kami ini masih belum seperti dapur kekinian di tivi-tivi atau iklan rumah minimalis. Tidak ada kitchen set. Tapi beruntung ada wastafel untuk sekedar mencuci bahan makanan.

Tadinya aku hendak meniru cara-cara emak-emak yang sering diposting di sosmed, yang memilah dan menyiangi sayuran, lalu menempatkan pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
ceritaX bgs...sesuai kehidupan sehari2..gak terlalu banyak hayalan..
goodnovel comment avatar
Helmy Abdullah
Alamrhum emak ku dulu selalu bilang , setinggi tinggi nya sekolah perempuan, sehebat hebatnya karir perempuan kudu bisa masak minimal untuk anak dn suami karena keadaan ekonomi keluarga tak dapat di prediksi.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status