Share

Bab 33 - Digombalin

33

"Abang," panggil Raisa.

Saat ini kami masih bergelung di dalam selimut. Udara dingin pagi hari membuat kami enggan untuk bangun.

"Hmm."

"Kita cari sarapan, yuk."

"Bunda mandi dulu sana. Gantian."

"Mandi bareng aja," godanya.

"Ayah mau nyetor. Entar Bunda kebauan."

Satu pukulan mendarat di lenganku. Kemudian Raisa bangkit perlahan, berdiri dan melangkah lambat ke kamar mandi.

Sambil tersenyum lebar aku turun dari tempat tidur. Melangkah pelan dan menyusulnya.

"Abang jorok!" teriak Raisa, sesaat setelah aku duduk di kloset.

Tawaku membahana. Sebetulnya aku hanya menuntaskan hasrat ingin buang air kecil dan bukan hendak mengebom. Raisa buru-buru menyelesakan acara mandi dan keluar sambil bersungut-sungut.

Aku terus tersenyum, tak peduli dia menggerutu. Salah sendiri dia mandinya lama. Jadinya kuserobot aja.

***

Senin siang yang panas, tak menyurutkan semangat untuk tetap bekerja. Walaupun rasa kantuk mulai mendera, tetapi aku tetap berusaha untuk fokus di depan meja.

"Pak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status