Share

Bab 35: Sudah Unboxing?

Air mata Kalila kembali tumpah. Dalam dekapan Miranti, bahunya berguncang dan isakannya memenuhi dapur.

“Kita akan cari jalan keluarnya. Besok, kita cari polisi hantu itu. Kita minta penjelasan,” bisik Miranti seraya mengelus punggung Kalila. “Sekarang makan dulu. Hapus air matamu. Jangan sampai Pak Farhan melihat kamu nangis.” Miranti melonggarkan pelukan. Diambilnya beberapa lembar tissue kemudian mengusapkannya di wajah Kalila.

Kalila mengucapkan terima kasih dengan suara lemah. Diteguknya teh kamomil hangat yang kebanyakan gula. Miranti pasti lupa takaran gula untuk secangkir teh.

“Ngomong-ngomong, kamu pernah nggak ngomongin masalah ini sama Pak Farhan?” tanya Miranti hati-hati. Sembari menatap Kalila, disesapnya teh hijau hangat yang ternyata terlalu manis.

Kalila tercenung. Kedua tangan Kalila menangkup pada dinding cangkir, membiarkan hangat air teh mengaliri telapaknya. Pernah terbersit di kepala untuk membicarakan masalah ini dengan Farhan, tetapi ia selalu lupa, Ia terlal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status