Share

Bab 72

Sudah cukup jauh Cantika menyetir mobilnya meninggalkan halaman parkir kantor Rahadi. Dia masih jengkel jika mengingat sikap sok Gilang tadi. “Lo tuh nggak ada hubungan darah, belagu!” amuk Cantika sambil mengerem di perempatan lampu merah. Napasnya memburu karena dikuasai amarah. Dia bersyukur bisa menahan marah dan tetap cool saat menghadapi adik tirinya itu.

“Bikin orang darah tinggi aja!” gerutu Cantika. Dia kembali melajukan mobil saat lampu hijau menyala.

Selama perjalanan, Cantika sesekali melirik spion. Dahinya mengernyit saat melihat mobil yang sama terus melaju di belakangnya. Mobil jeep warna marun kusam yang jarang dia temui di jalanan besar. “Apaan sih tuh mobil? Perasaan dari tadi di belakang mulu, nggak nyalip kek, apa kek,” herannya.

Tapi Cantika tidak mau ambil pusing. Fokusnya sekarang dia ingin mendinginkan kepala dan menghibur hatinya dengan bertemu Lian. Cantika membelokkan mobilnya di klinik hewa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status