Share

32

“Kamu di sini tapi tidak menghubungi saya?”

Kinar terkejut melihat Anan yang berdiri santai dengan kedua tangan terlipat di dada tengah bersandar di depan pintu masuk toilet wanita. Garis bawahi; toilet wanita. Sinting!

“Memangnya penting?”

Walau terkejut, Kinar menetralkan ekspresi wajahnya seperti semula. Menatap Anan yang juga menatapnya lewat cermin dengan kedua bahu mengedik.

“Saya pemilik hotel ini.”

Terkejut untuk kedua kalinya namun sekali lagi Kinar kembalikan wajahnya seperti semula.

“Lalu?”

“Seharusnya kamu memberi kabar jika kamu berada di sini.”

“Apakah penting?”

“Sangat penting. Karena tidak ada kabar dari kamu yang sedang berada di sini, saya membuang-buang waktu selama 30 menit untuk menggedor pintu kost kamu.”

“Salah saya?” Kinar mendengkus. “Bapak tidak punya pekerjaan atau memang selalu begini?”

“Begini bagaimana maksud kamu? Saya bukan pria yang suka kelayapan seperti yang kamu pikir. Jangan asal menuduh, ya!”

“Kenapa harus marah?” Kinar membalikkan badannya. “Itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status