Share

22. Itu Papa

Ibu terlihat turun dari mobil disusul Tisa dan Salsa, aku segera berlari menyambut dan memeluknya.

"Bagaimana hasil check upnya ?" tanyaku.

"Hanya pemeriksaan rutin seperti biasa," jawab ibu lalu segera masuk ke dalam rumah.

"Mama, temani aku ke mall, aku mau beli boneka beruang, biar di rumah aku gak bosan sendiri," pinta Tisa.

"Tisa gak boleh lelah nak, nanti mama saja yang belikan buat Tisa" tolakku dengan halus.

"Sebentar aja ma, tak akan lama kok," rengek Tisa manja. Aku tak bisa menolaknya, terpaksa aku menuruti kemauan Tisa.

Setelah pamit pada ibu, kami berempat menuju mall. Kulihat Tisa sangat gembira, aku tersenyum melihat keceriaan di wajahnya. Apa salahnya jika aku sekali-sekali mengajaknya pergi ke mall. Salsa dan Nabila berjalan mengikuti kami dari belakang bagaikan pengawal pribadi. Aku sendiri merasa heran mengapa mereka bersedia mengantar kami, dan mengabaikan pekerjaan mereka mengawasi pembangunan perumahan di Griya Permai.

"Mama, itu papa, papa.....papa...!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status