Share

Bab 68.

“Itu urusanku,” jawab Bintara dengan suara serak, mencoba menahan emosi yang menggelora di dalam dirinya. Dia bangkit, berniat meninggalkan kamar dengan langkah cepat, tetapi Serena melangkah cepat dan menahannya dengan sentuhan lembut di lengannya.

“Bintara,” bisiknya penuh arti, matanya yang tajam menatap dalam-dalam ke mata Bintara. “Ingat janjimu. Kau harus memperlakukan aku layaknya seorang istri.”

Bintara terdiam, menelan ludah dengan susah payah. Tekanan dari Serena terasa begitu nyata dan mengikat. Kamar yang semula terasa luas dan dingin kini seakan menciut, mencengkeramnya dalam dilema yang tak berujung.

Serena mendekat, jarak di antara mereka begitu dekat hingga Bintara bisa merasakan hembusan napasnya.

Serena melingkarkan lengannya ke leher Bintara, menariknya lebih dekat. "Kau harus tidur di sini malam ini," ucapnya dengan nada yang penuh kepastian dan tuntutan. Bintara merasakan berat janji yang pernah ia ucapkan, kini menyesakkan da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status