Share

225. Keharuan

Merasa seperti dililit ular, Habiba memundurkan tubuh. Lebih baik melepas pelukan dadi pada nyawanya lewat dan bertemu malaikat maut. Eh?

"Uhuk uhuk...." Habiba terbatuk- batuk, efek dari pelukan kuat itu jadinya begini.

"Minumlah!" Amira mengambil minum yang disediakan Habiba untuknya.

"Aku bisa mengambil sendiri." Habiba meraih gelas dari tangan Amira sebelum gelas itu mengarah kepadanya.

Setelah meneguk sedikit, Habiba mengembalikan gelas ke meja.

Amira menatap lekat wajah Habiba, meraih tangan menantunya dan menggenggam erat. "Kau menantuku!"

Nyess...

Hati Habiba basah mendengar pengakuan itu. Setelah perjuangan yang tak mengenal kata lelah merawat mertuanya, perjuangan sambil merasa jijik pada saat berkali- kali membersihkan kotoran mertua, akhirnya perjuangan itu membuahkan hasil.

"Bu, terima kasih sudah mau mengakui aku sebagai menantumu," lirih Habiba terharu.

"Aku tidak tahu kenapa kau masih mau berbuat baik kepadaku meski perilakuku seperti ini." Amira takjub.

Habiba hany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
selamat tahun baru, mb' emma.semoga ditahun ini mb' emma selalu diberikan kesehatan dan sukses selalu
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
syukurlah akhirnya semua berakhir dengan baik.husein,biba,alka dan amira akhirnya berbaikan kembali
goodnovel comment avatar
Emma Shu
Aamiin Aamiin Aamiin Ya Allah... Semoga bisa menjadi yg lebih baik lagi karyanya. makasih kak ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status