Share

237. Penyesalan Terberat

Husein kembali ke kamar membawa satu kotak nasi dan sebotol minuman. Ia tidak langsung memberikan kotak itu kepada Habiba, melainkan ia duduk di kursi berhadapan dengan Habiba dan meletakkan kotak makanan ke meja. Ia membuka kotak dan sejenak menatap lauk yang disajikan. Udang sambal ijo. Aromanya lezat.

“Cuma satu?” tanya Habiba.

Husein tidak menjawab. Ia sibuk menyiduk nasi dengan sendok. Lalu menyodorkan sendok tersebut ke mulut Habiba. “Ayo makan!”

Jadi… ini artinya Husein hanya membelikan makan untuk Habiba saja?

“Untukmu mana?” tanya Habiba.

“Kau sudah pernah merasakan enaknya disuapi suami kan? Kalau begitu sekarang makanlah dengan tangan suapan suami. Rasanya berbeda dengan suapan tanganmu sendiri.”

Habiba mengenang suapan Husein beberapa waktu lalu, memang rasa makanannya sama saja. tapi perasaannya berbeda hingga mengubah cita rasa di mulutnya. Kebahagiaan membawa rasa jadi berbeda.

Habiba tanpa sadar membuka mulut dan menerimasuapan dari tangan Husein. Dan mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
pengorbanan cindy benar2 ya ...
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
menyesal juga tiada gunanya,biba.sekarang yang bisa dirimu lakukan adalah berdoa agar cindy bisa segera sadar dan sembuh kembali
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
kasian banget cindy ....... semoga cindy bisa segera sembuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status