Share

264. Mampus

Tangan mungil itu melingkar di tubuh besar Husein meski kedua tangan kecil itu tak sampai untuk saling bertaut.

Tiba- tiba saja Husein memaku, balasan pelukan dari Qansha membuatnya seperti terhipnotis. Rasanya benar- benar berbeda. Jantungnya berdegup keras.

Ada sisi bahagia yang membuncah dalam benaknya.

Qansha melepas pelukan. Menatap Husein dengan wajah yang berbinar.

“Ini papa, Nak!” ucap Husein yang hanya didengar oleh Qansha seorang.

Keramaian di sekitar menelan suara yang tak begitu keras.

Qansha tersenyum kemudian berucap, “Makasih, Papa.”

Nyess…

Ada yang mengalir deras dan terasa dingin mengalir di kalbu. Panggilan ‘papa’ yang diucapkan Qansha mengaduk- aduk perasaan Husein.

“Kau sebutaku papa?” HUsein menatap lekat putrinya.

Senyum Qansha melebar. “Papa.” Ia mengulang panggilannya.

“Papa mau lihat kau tersenyum lebih lebar lagi.”

“Ya, Pa.” Qansha tersenyum lebar seperti yang diminta. Lesung pipit di ekdua pipinya pun tampak. Kepalanya mengangguk hingga kuciran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
husein suka banget ngasih gelar nama untuk pak tukimin ....... seenaknya ganti nama pak tukimin ......
goodnovel comment avatar
Emma Shu
Makasih kakak. Komentar kakak sangat berharga. ......
goodnovel comment avatar
Ai Mulyati
akhirnya receh jg ni author bikin gue ngakak, biasanya pas masi ada cindy, tiap abis baca gue ngedumel sebel, gini amat ni cerita, sebel tp tiap hari di tunggui
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status