Share

263. Perjuangan

"Ngosh ngosh...."

Napas si tukang ojek benar- benar ngap- ngapan.

Sudah sampai di area parkiran gedung. Husein langsung berlari menuju ke pintu gedung dengan tergesa- gesa.

"Mas, Mas, uangnya belum dibayar," teriak tukang ojek membuat Husein menepuk keningnya sendiri.

Lalu Husein balik lagi sambil mengeluarkan uang dan memberikannya kepada si tukang ojek.

"Loh, Mas...?"

"Apa lagi?" kesal Husein.

"Ini banyak sekali." Si tukang ojek menghitung uang lembaran warna merah yang baru saja diberikan Husein. "Satu, dua, tiga, empat, lima. Lima ratus ribu. Waah... Ini kebanyakan."

"Sudah. Untukmu." Husein tak mau banyak tanggapan. Ia langsung pergi begitu saja. Anggap saja uang itu adalah ganti rugi atas jantung si bapak yang sepanjang jalan hampir copot gara- gara Husein ngebut di jalan tadi.

Sampai- sampai kedua tangan si bapak melingkar erat di perut Husein. Sepanjang jalan bapak itu teriak- teriak, dan akhirnya mukanya nyaris seperti mayat saat sudah sampai alamat tujuan, pucat pias sepe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
semoga apa yang dilakukan husein ini bisa membuka pintu hati qansa untuk menerima dan memanggil husein papa
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
wkwk.. wkwk..mamang ojol menderita sekaligus bahagia mendapatkan penumpang seperti husein .......... menderita karena jantungnya hampir copot dibonceng husein ....... tapi bahagia mendapatkan uang banyak sebagai bayaran ongkos ojolnya ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status