Share

270. Meja Hijau

"Mama!"

Teriakan Qansha mengalihkan perhatian Habiba.

Senyum Habiba melebar menatap Qansha yang tersenyum ke arahnya.

"Kemarilah, Ma!" Qansha melambaikan tangan.

Habiba pun mendekat ke arah putrinya.

"Lihat, Ma. Papa katanya sudah sembuh. Kakinya yang terluka ini sudah membaik. Papa sudah boleh pulang!" Qansha menunjuk kakinya Husein yang dibalut perban.

"Iya, papa sudah membaik. Hanya tinggal pemulihan saja. Itu paling hanya sekedar nyeri saja, tidak parah kok," sahut Habiba mencoba membuat putrinya tidak cemas.

"Baiklah, kalau begitu Qansha bisa minta gendong papa, dong!" sahut Qansha.

"Hei, jangan dulu. Nanti kalau papa.sudha bisa berlari dengan kencang, barulah Qansha minta gendong," balas Habiba sambil membayangkan rasa ngilu jika Husein mengikuti kemauan Qansha yang minta digendong saat kaki Husein dalam keadaan terluka begini.

"Sungguh? Benarkah papa tidak bisa menggendongku saat kaki papa terluka sedikit begini? Papa bilang tadi ini hanya luka sedikit kan?" tanya Qansha polos
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
husein keren banget.dalam keadaan begini masih saja bisa bersikap tenang
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
baru saja husein merasakan bahagia diterima oleh anak-anaknya.kini sepertinya harus terpisah kembali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status