Share

269. Tak Tega

"Kaku sekali mukamu?" tanya Husein.

"Eh, tidak. Ini hanya efek kepanikan yang tadi." Habiba berusaha mengubah ekspersinya meski sulit.

"Kau bilang Tomy tidak parah, artinya kai tidak perlu sekhawatir itu."

"Iya iya. Aku tidak terlalu khawatir." Habiba tersenyum getir.

"Aku pun tidak ingin lama berada di sini. Aku ingin pulang. Terutama aku ingin menemui Tomy dan meminta maaf kepadanya. Walau bagaimana pun ini salahku karena lalai."

"Dokter bilang apa? Apakah kau harus dirawat?"

"Tidak. Hanya luka luar saja, dan lebam sedikit. Nanti juga sudah boleh pulang. Jangan menatapku seperti orang lemah. Aku akan baik." Husein menjawil dagu Habiba.

Habiba menelan saliva. Bingung menentukan sikap.

Beginikah rasanya menelan kekhawatiran seorang diri? Sekarang bagaimana caranya ia mencegah Tomy?

"Aku tinggal sebentar," ucap Habiba kemudian keluar kamar. Ia menelepon Fatona dan menjelaskan semua yang telah terjadi.

"Bagaimana caranya supaya Mas Tomy tidak melaporkan kasus ini ke meja hijau. Ini a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh.ternyata tomy udah melaporkan husein kepada polisi
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
syukurlah.akhirnya bisa akrab dengan kedua anaknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status