Share

Bab 10.

“Aku antar dulu minuman ini ke depan, ya, Amah,” pamitku mencoba menghindari obrolan seputar Mas Danang dan istri barunya.

Aku belum bisa memberitahukan semuanya kepada Amah dan Abah sekarang. Akan kujelaskan nanti kepada mereka kalau Mas Azzam sudah tak ada dan ketika waktu yang tepat.

Bagaimana pun, aku tak mungkin menyembunyikan masalah ini lebih lama, suatu saat, lambat laun pasti orang tuaku pun akan tahu tanpa dijelaskan mengingat di acara pernikahanku dan Mas Azzam nanti, bisa saja Nindy dan mantan suamiku itu akan ikut hadir.

“Iya. Sekalian camilannya. Amah sengaja bawa oleh-oleh buat kamu dari kampung. Pasti Azzam suka sama dodol bikinan Amah,” ujarnya sambil menyodorkan sebungkus plastik berisi dodol. Lalu, kupindah camilan tersebut ke dalam toples.

Aku membawa minuman dan makanan tersebut ke ruang tamu, lalu menyajikannya di atas meja.

“Tik. Barusan Abah sama Azzam ngobrol. Katanya dia mau bikin pabrik jahit di kampung, terus Abah yang dipercaya buat ngelolanya,” ucap Aba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status