Share

Bab 16

Bab 16.

“Itu ehm ... anu ... non Nindy pulang dalam keadaan mabuk berat,” ungkap Bi Sukma.

Dan dalam sekejap, Mas Dimas murka. Dia menggebrak meja makan di hadapannya dengan tangan yang mengepal. Aku yakin, dia benar-benar marah karena mendengar kelakuan putri sulungnya tersebut.

**

“Jadi, di mana dia? Masih tidur sampai sekarang?”

“I-iya Tuan,” jawab Bi Sukma. Wanita berusia 55 tahun itu mungkin saja syok melihat kemarahan Mas Dimas. Pasalnya, meskipun suamiku ini orang yang tegas, tetapi dia jarang sekali sampai murka seperti ini. Makanya, semua orang terkejut melihatnya menggebrak meja dengan keras, tak terkecuali putra dan putrinya.

Demikian pula Riri, gadis remaja tersebut masih membelalakkan matanya sambil menatap tak berkedip ke arah Mas Dimas. Sedangkan Boby, sepintas dia tersentak meski tak lama kemudian, pemuda itu bisa menguasai diri kembali, bersikap acuh dan tak acuh.

“Ya sudah, Mas. Kita lebih baik sarapan duluan. Kasihan Riri dan Boby, mereka pasti sudah hampir kesia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status