Share

Bab 6

Keluarga mereka semua sudah pulang sejak semalam. Jadi hanya Alea dan Radit yang menginap di hotel ini.

"Mas, kita berapa hari di hotel ini?"

Tanya Alea saat mereka masih di dalam lift.

"Kamu maunya berapa lama?"Jawab Radit tanpa menatapnya, ia sibuk menatap layar ponselnya.

"Ck," Alea berdecak kesal karena Radit tak menganggapnya ada.

Radit menyimpan ponselnya ke dalam saku celana karena melihat wajah Alea yang mulai kesal.

"Kalo kamu mau kita secepatnya pulang ya kita pulang. Jika masih ingin di sini ya kita disini sampai kamu puas."

"Habis ini pulang saja. Besok Lea harus bertemu dosen pembimbing."

"Belum selesai sama skripsinya?"

"Belum, pak Nino kayaknya nggak pengen ngelulusin aku deh."

"Dia itu suka sama kamu." Mendengar perkataan Radit Alea mendengus.

"Haisss, aku udah punya Diego."

"Lalu aku apa?" Tanya Radit, hingga membuat Alea tersentak dan sadar. Saat ini ia sudah menjadi istri Radit.

Radit menatap Alea tajam, nyali Alea langsung menciut.

Dalam hatinya ia benar-benar mengumpat Maura yang tega membuatnya dalam keadaan seperti ini.

Ting.

Pintu lift terbuka, dan Radit langsung meninggalkan Alea sendiri.

Alea langsung berlari mengejar Radit.

Ia tak berani mengatakan apapun. Hanya mengikuti Radit yang sedang mengambil makanan di buffet.

Mereka makan dalam diam.

Alea dan Radit sangat akrab sebelumnya. Tapi saat ini malah Alea merasa mereka seperti orang asing.

"Mas Radit makan kaya gitu doang bisa kenyang?" Tanya Alea untuk mencairkan suasana. Alea melihat Radit hanya makan salad sayur telur rebus dan pisang saja.

"Memangnya kamu." Jawab Radit singkat sambil tersenyum mengejek melihat makanan yang Alea ambil.

"Memangnya Lea kenapa? ini makanan manusia loh normal kan makan, makanan seperti ini?"

"Makananya Memang normal, yang makan aja nggak normal. Kamu yakin bisa menghabiskannya?"

Alea menatap makanan yang ia ambil.

Ada soto daging, nasi goreng, kebab, pempek, siomay dan berbagai makanan lainnya juga kue-kue.

"Habis, memangnya kenapa?"

"Dasar rakus."

Alea mendelikkan matanya mendengar Radit mengatainya rakus.

"Rakus-rakus begini aku istrimu. Tolong jaga perasaanku."

"Istri pengganti! Lagipula untuk apa aku menjaga perasaan mu. Kau saja masih berhubungan dengan kekasihmu."

Alea hanya diam tak membalas perkataan Radit.

Ia berpikir untuk mengakhiri hubungannya dengan Diego.

Nafsu makannya seketika hilang mengingat dirinya hanya pengantin yang menggantikan kakaknya.

"Aku memang hanya pengantin pengganti." Lirih Alea pelan. Namun masih bisa di dengar oleh Radit.

"Ya." Radit mengangkat telepon dari seseorang.

"Aku di restoran hotel."

"Baiklah, aku tunggu." Radit memutuskan sambungan teleponnya dan memakan buah pisang.

Alea tak menghiraukan Radit, ia fokus menghabiskan makanannya.

"Ini pesanan Anda Tuan." Seorang pria berpakaian rapih dengan setelan jas berwarna hitam memberikan Radit paperbag berukuran kecil.

"Terimakasih, kau boleh pergi." Titahnya. Orang itu pun meninggalkan Radit.

"Radit mengeluarkan kotak berwarna biru menyala dari dalam paperbag itu dan memberikannya pada Alea.

"Apa ini?" Tanya Alea heran.

"Hadiah pernikahan untuk mu, di pakai ya." Radit membuka kotak itu dan memperlihatkan satu set perhiasan bertahtakan berlian.

Mata Alea membelalak melihat berlian didepan matanya.

"Di pakai ya." Radit mengambil cincin dan menyematkan ke jari manis Alea, ia juga mengambil gelang kalung dan anting dan Radit sendiri yang memasang kannya pada Alea.

"Mas, terimakasih."

"Sama-sama, Kamu suka?" Tanya Radit dengan senyuman manis. Alea menganggukkan kepalanya. Ia lagi-lagi menatap perhiasan yang ia pakai melalui layar ponselnya Radit.

Radit mengambil ponselnya dan membuka kamera. Ia memotret Alea yang sedang tersenyum.

"Mas. Ini pasti mahal kan?" Tanya Alea sambil terus mematut dirinya di kamera ponselnya Radit.

"Bagaimana hubungan mu dan kekasihmu setelah ini? Kau masih mau menjalani bersamanya?"

Senyum di bibir Alea jadi memudar ketika mendengar perkataan Radit.

"Lea belum tau mas." Jawab Alea singkat dengan mimik wajah badmood.

"Kamu putusin dia."

"Aku perlu waktu mas."

"Biar aku yang menjelaskan."

"Nggak usah ikut campur mas. Biar aku yang mengurus Diego."

"Mas Radit sendiri mau mengatakan pada teman-teman dosen mas Radit jika menikah dengan ku atau tidak?.

"Ya, aku akan melakukannya."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status