Share

Bab 8

Karena lelah menangis akhirnya Alea tertidur.

Radit meninggalkan Alea di rumah bersama ART nya.

"Bik saya mau ke kantor, nanti kalo Lea nanyain saya bilang saya keluar sebentar. Suruh dia makan karena dari siang belum makan."

"Siap den."

Radit mengendarai mobilnya sendiri.

Radit datang ke kantor dan langsung mendapatkan ucapan selamat dari para karyawannya.

Jika pernikahannya kemarin gagal. Mungkin saat ini Radit tidak akan berani menampakkan wajahnya. Alea sudah menyelamatkan dirinya dari rasa malu.

Saat sampai di lantai atas dimana ruangannya berada asisten Radit terkejut melihat kedatangan bosnya.

"Pak Radit kenapa ke kantor. Bukannya seharusnya hari ini masih cuti sampai 1 Minggu kedepan ya." Tanya asisten pribadinya.

"Saya tidak boleh datang ke kantor saya sendiri begitu?"

"Bu-bukanya begitu pak. Ada yang bisa saya bantu pak?"

"Berikan laporan hasil penjualan bulan ini."

"Tapi pak, bulan ini masih kurang 2 Minggu lagi. Jadi belum di kerjakan."

"Kalau begitu yang bulan kemarin."

"Bukanya bulan kemarin bapak sudah menandatangani nya ya!"

Radit terdiam karena bingung akan mengerjakan apa.

Memang dirinya izin cuti selama seminggu karena ingin mengajak Maura bulan madu setelah menikah. Tapi rencana tinggal rencana.

"Pak, sebaiknya bapak ajak istri bapak bulan madu sesuai rencana Anda."

"Istriku bukan Maura. Tapi Alea!"

"Saya tau pak, tapi Nona Alea tetap istri anda kan. Nona Alea yang telah menyelamatkan pernikahan Anda agar tetap terjadi. Sebaiknya Anda memperlakukan Nona Alea selayaknya istri Anda." Sura memang mengetahui tragedi yang terjadi pada pernikahan Radit. Karena saat itu ia yang mencari tau kemana dan bersama siapa Maura kabur.

"Kau tidak mengerti bagaimana aku harus menikah dengan wanita yang seharusnya menjadi adik iparku."

"Saya tau pak. Perlakukan Nona Alea sebagaimana Anda memperlakukan Maura, mereka memang kakak adik, tapi mereka sudah sama-sama dewasa. Anda berhak atas dirinya begitupun Nona Alea juga berhak mendapatkan perhatian dari Anda."

"Baiklah, saya pulang dulu."

"Bagaimana tiket honeymoon nya pak? Apakah jadi saya pesankan?"

"Kemana?" Tanya Radit singkat.

"Ke Bali mungkin?"

"Tidak dulu, Alea sedang sibuk dengan skripsinya."

"Baiklah pak."

Radit meninggalkan kantor dan berencana ke mall untuk membelikan ponsel untuk Alea, karena ponsel Alea hancur setelah dibanting.

Radit memilih ponsel terbaru dan dengan harga yang mahal.

Ia membelikan Alea ponsel yang sama seperti miliknya. Ia juga membelikan beberapa potong pakaian untuk Alea.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Radit langsung memutuskan untuk pulang.

"Alea belum bangun bik?" Tanya Radit yang tak melihat Alea di lantai bawah.

"Sepertinya belum den, dari tadi bibik tungguin nggak turun-turun."

Radit menganggukkan kepalanya dan langsung naik ke lantai atas.

Ia mendatangi kamar Alea dan langsung membukanya.

Saat ia membuka pintu kamar Alea ternyata Alea baru selesai mandi dan akan mengganti pakaiannya.

Radit dan Alea sama-sama terkejut.

Radit terpaku melihat tubuh putih mulus Alea yang hanya memakai bra dan celana dalam dengan warna senada.

Tubuh Alea juga terkunci menatap Radit yang tiba-tiba muncul.

Radit masuk dan menutup pintunya mendekati Alea dan berdiri tepat didepannya ia meneguk ludahnya karena mulai tergoda dengan tubuh istrinya.

Radit menyodorkan paperbag ke hadapan Alea.

"Ini, aku belikan ponsel baru dan pakaian."

Alea menerima paperbag dari Radit.

"Te-terima kasih." Ujarnya dengan suara tercekat.

Radit membalikkan badannya hendak keluar.

Sebelum membuka pintu ia mengatakan sesuatu.

"Aku tunggu dibawah, kita makan bersama." Setelah mengatakan itu ia membuka pintu dan keluar.

Setelah Radit keluar baru lah tubuh Alea bisa di gerakkan. Ia duduk di tepi ranjang dan mengusap dadanya yang masih berdetak kencang.

Alea membuka satu persatu paperbag yang diberikan Radit.

Matanya berbinar melihat ponsel yang di belikan Radit.

"Inikan mahal banget harganya." Gumamnya dan lanjut membuka paperbag lainnya dan melihat beberapa potong pakaian yang semuanya adalah dress.

Alea memilih 1 dress yang akan ia pakai.

"Langsung pake nggak papa kali ya, lagian ini dari butik ternama." Alea bermonolog.

Ia memakai dress diatas lutut berwarna krem dengan model neck-v hingga terlihat belahan dadanya.

Setelah itu menyisir rambutnya dan memoles lipstick warna peach dan menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

Ia turun ke bawah dan melihat Radit duduk di meja makan menunggunya di meja makan.

Mendengar langkah kaki dari tangga Radit mengarahkan pandangannya ke tangga.

Ia menatap Alea menggunakan dress mini yang tadi ia belikan.

Kesan seksi langsung mencuat kala melihat Alea.

Alea yang di tatap Radit seperti itu merasa rikuh.

"Kenapa mas? Nggak pantas ya Lea pakai ini?"

Tanya Alea ketika sudah didepan Radit.

"Egheem." Radit berdehem untuk menetralkan degub jantungnya.

"Nggak kok, kamu cantik. Kita makan sekarang."

Alea langsung duduk disebelah Radit dan mengisi piring Radit dengan nasi, sayur dan ayam goreng.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status