Share

111. Rumah Sakit 2

Aku duduk disisi brankar Amel. Memegang tangan mungilnya. Beberapa kali Jupri memberikan nasi kotak yang dibeli karena tahu aku belum makan sejak pagi, tetapi kutolak. Beberapa kali Jupri menawariku makan, beberapa kali itu pula ku tolak. Rasanya hilang selera makanku karena menunggu Amel yang tak kunjung sadarkan diri. Bahkan, ini sudah lewat tengah hari, dokter pun sudah mengecek kondisi terbarunya.

"Kondisi Amel baik-baik saja, Bu. Namun, kita masih harus menungguinya sampai tersadar," ujar dokter.

Aku kembali termenung. Berbagai pertanyaan muncul dalam benakku, bagaimana bisa Amelku sepeerti ini. Apa yang sebenarnya terjadi di sana? Apakah ini semua akibat sikap keras Rowena? Aku sudah lelah berpikir buruk mengenai wanita rubah tersebut.

"Makan dulu, Ann," ucap Jupri kembali menawarkan makanan padaku.

"Nantilah, Jup, aku masih nungguin Amel. Aku khawatir. Takut terjadi apa-apa," ujarku.

"Kan dokter tadi bilang enggak apa-apa, Ann. Amel baik-baik aja, kita tinggal nunggu dia sadar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status