Share

curhat

Mas Farid menganggukkan kepalanya tanda setuju.

“Kalau gitu, kita ke fun game yang di perempatan jalan aja ya! Biar deket.”

“iya, Mas,” jawabku.

Bukan Tanpa alasan Aku mau ikut serta diajak dengan mas Farid. Namun, aku harus meminta maaf kepadanya tentang kejadian tadi. Aku juga tidak mungkin membicarakan hal itu di depan kedua buah hatiku. Karena sudah kepalang ketahuan, biar sekalian aku ceritakan dan meminta pendapatnya. Lagian, selama ini Mas Faris sudah cukup baik kepadaku dan dia juga orang yang bisa dipercaya.

Wajah kedua putraku yang tadinya sendu kini sudah berbinar kembali. Anak-anak memang semudah itu melupakan permasalahan. Aku berharap semoga mereka akan selalu bisa sebahagia seperti ini.

Mas Farid juga membayar bakmie yang kami makan. Meskipun aku sudah menolaknya, tapi lelaki itu tetap bersi keras untuk membayarnya. Alasannya biar imbang, karena selama ini aku tidak pernah menerima pembayaran ketika ia mampir ke warungku.

Tidak butuh waktu lama kami sudah tiba di fun ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status