Share

rezeki nomplok

“Terserah kamu jika memang tidak ingin membantu aku.

Lagian aku bekerja banting tulang juga untuk kalian. Aku ingin memberikan kehidupan terbaik untuk kalian. Namun, Jika kamu tidak merestuinya, aku akan mengurungkan niatku itu. Biarlah kita hidup pas-pasan seperti ini jika memang itu yang kamu inginkan,” ucap Mas Alfi.

Setelah berkata demikian suamiku itu langsung bangkit dari duduknya menuju ke kamar. Ia bahkan tidak menoleh ke arahku.

Tubuh ringkiku terkulai lemas di atas sofa. Apa aku keterlaluan?

Apa salahnya Mas Alfi yang ingin mengalihkan kembali kepemilikan lahan kami ke atas namanya? Toh dulu juga atas namanya, bukan?

Namun, untuk sekarang aku membiarkan dulu Mas Alfi menenangkan pikirannya.

Tidak baik bukan mengambilkan keputusan secara tergesa-gesa?

Aku membuang nafas kasar untuk menghilangkan sesak di kalbu.

Aku menyusul suamiku ke kamar.

Aku mendapati Mas Alfi sudah tidur dengan membalutkan tubuhnya menggunakan selimut. Ia mengungguniku, persis seperti anak-anak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status