Share

Tiga Puluh Satu

“Iya, Bu. Aku diantar Mas Bastian, katanya Ibu meminta mengantar aku. Harusnya nggak usah repot-repot, Bu. Kasihan dia kan kerja besok,” ujar Sandrina dari sambungan telepon.

Sandrina teridam sejenak lalu melirik ke arah Bastian yang fokus mengemudi. Lalu kembali berbicara dengan ibu mertuanya 

Sandrina terus mendengarkan perkataan ibu mertuanya lagi. Bu Hana tidak merasa meminta Bastian untuk mengantarkannya. Bilang saja belum, kata ibu mertua Sandrina. 

Sandrina menutup telepon dari sang ibu. Sejenak ia menarik napas panjang. Apa sudah ada kemajuan merebut hati Bastian, pikirnya.

Bastian merasa sejak tadi di perhatikan oleh Sandrina. Ia menoleh sesaat, lalu Sandrina cepat membuang wajah. Ia berharap ada perubahan pada pria itu. 

“Mas, aku mau mampir sebentar, ya. Ada ayam penyet enak banget, udah lama mau makan itu,” ujar Sandrina.

“Ngidam?” 

“Sepertinya. Mau, kan antar aku?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status