Share

Ibu Sakit

Hari ini hari yang melelahkan, tapi juga menyenangkan, karena banyak yang datang membeli nasi. Aku sampai lupa mau menelpon Septi menanyakan kabar Ibu. Aku sedang mencari-cari hpku.

"Minah, tolong miscall hp Ibu, ya? Ibu lupa menaruhnya," ucapku pada Minah.

"Baik, Bu." Minah segera mengambil hpnya.

Drtt...drtt…

"Sudah ketemu, ada di laci." Aku segera mengambil hp itu.

Drtt ...drtt

"Sudah ketemu, Minah. Nggak usah misscall lagi," kataku pada Minah.

"Enggak kok Bu. Saya nggak miscall Ibu. Hp saya ada di kantong," sahut Minah.

Drtt...drtt hpku berbunyi lagi, segera aku aku lihat nama yang memanggilku.

Deg! Ternyata Septi memanggilku. Aku mengangkat hp dengan hati yang deg-degan. Semoga bukan kabar buruk.

"Assalamualaikum, Sep." Aku mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam, Mbak."

"Apa kabar, Sep?” tanyaku pada Septi. Jujur saja kalau aku masih deg-degan menanti kabar dari Septi.

Septi langsung menangis.

"Ada apa, Sep?" tanyaku pada Septi. Hatiku semakin berdebar-debar menanti jawaban dari Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status