Share

Kurang Bersyukur

Setelah sholat Ashar, aku dan Bang Jo ke rumah Deni. Untuk menjenguk Mella, sekalian membawakan oleh-oleh dari dusun. Aku berharap kedatanganku kali ini tidak akan terjadi keributan. Tujuanku baik, hanya kadangkala Mella tidak bisa berfikir positif. Selalu menganggap aku sebagai musuh bebuyutan.

Memasuki halaman rumah Bapak dan Emak, terasa sangat berbeda. Biasanya rumah ini ramai karena Emak sering merepet. Rumah juga tampak seperti tidak diurus. Di halaman banyak daun kering yang berserakan. Kalau ada Bapak, daun-daunan kering ini dikumpulkan lalu dibakar. Jadi kelihatan bersih. Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana ekspresi Emak nanti ketika pulang. Akan merepet panjang atau sudah jadi alim ya?

"Assalamualaikum." Bang Jo mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam." Suara perempuan menjawab salam, yang jelas bukan suara Mella. Berarti suara….

"Eh ada tamu dari jauh. Ayo masuk," kata Bu Tari.

"Iya Bu. Apa kabar Bu?" tanyaku basa-basi.

"Ya, seperti yang kamu lihat. Masih sanggup mengurus Mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status