Share

Penyemangatku

"Lo bodoh, hah! Mau mati!"

Kuabaikan ocehan Zul. Dia berhasil mengejarku yang naik mobil dengan kecepatan tinggi. Memaksaku menepikan mobil. Dia langsung menghampiri dan memakiku.

"Lo kenapa sih? Tiba-tiba ngilang. Untung aja gue masih bisa nemuin lo sebelum jadi mayat." aku melengos, mengabaikan omelannya.

"Ngomong, ada masalah apa? Jangan bertingkah gila. Atau jangan-jangan lo stress gara-gara gagal cerai?" kalau saja suasana hatiku membaik, mungkin sudah kutampar mulutnya itu. Sayangnya, aku tidak sedang mode bercanda. Menatapnya balik dengan wajah datar. Dia polisi, masih bisakan aku menaruh kepercayaan padanya?

"Sejak kapan Lo kenal bang Aldi?"

"Ha? Ngapain nanya? Jelas gue teman lama lah. Karena itu abang Lo nitipin ke kita." aku mengangguk singkat. Kita yang dimaksud adalah dia dan Haidar. Tersenyum kecut begitu menyadari, bisa saja selama ini Haidar adalah sosok munafik yang dimaksud Riri.

"Kalau begitu, katakan apa yang Lo ketahui tentang masalalu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status