Share

Langkah Pertama Untuk Melawan Penggoda

Nalen berjalan mondar-mandir di ruangannya dengan gelisah. Ia sedang memikirkan cara bagaimana membujuk Safiyya agar memaafkannya. Tak berapa lama ketika ia sibuk berpikir, Aidan tiba-tiba masuk.

"Kamu sedang apa, Nalen?"

Nalen kaget, ia mengalihkan perhatian pada sang ayah lalu menjawab. "Nggak ada apa-apa, Pa."

"Syukurlah, Papa pikir kamu bertengkar lagi gara-gara Anna," ujar Aidan lega. Ia juga sempat dibuat kaget saat Nalen pulang tanpa Safiyya.

Putranya hanya mengangguk samar. Ia memang belum menceritakan soal pertengkarannya dengan Safiyya.

"Ngomong-ngomong apa kamu sudah meninjau dokumen proyek yang Papa kirimkan?"

Nalen kembali mengingat dokumen yang ayahnya maksud. Ia awalnya sedikit bingung. "Ah, proyek sekolah untuk anak-anak disabilitas itu ya?"

Aidan mengangguk.

"Astagfirullah aku lupa, Pa. Harusnya hari ini, kan?" sambung Nalen. Ia merutuki keteledorannya sendiri.

"Ya, mereka meminta Papa datang di acara peresmian. Tapi Papa masih ada pertemuan dengan direktur Megantara.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status