Share

Bab 81

"Daddy! Daddy!"

Tangan mungil Silla mengguncang-guncang pundak Dareen.

"Arisha!" Dareen terlonjak, duduk tegap.

"Daddy mimpi buruk?" Silla mengelus pipi Dareen.

Dareen memijat pelipisnya. Rupanya dia hanya mimpi, tapi rasanya begitu nyata.

Dareen tak menyadari bahwa saat ia lelah terperangkap dalam pikiran yang tak berujung tentang Arisha, ia akhirnya jatuh tertidur bersama Silla. Khayalannya terbawa hingga ke alam mimpi.

"Maafkan daddy, Sayang!" Dareen memeluk Silla yang duduk bersimpuh di hadapannya. "Apa teriakan daddy yang membangunkanmu?"

Silla menggeleng. "Silla haus."

"Oh, baiklah. Tunggu sebentar!" Dareen langsung tegak, beranjak menuju nakas untuk mengambil sebotol air mineral. "Silla juga lapar?"

"Enggak. Cuma haus."

Dareen menuangkan air dari botol ke dalam gelas, kemudian meninggalkan nakas.

"Minumlah!" Dareen mendekatkan bibir gelas ke mulut Silla.

Gadis mungil itu benar-benar kehausan sampai-sampai ia menenggak minuman itu hingga tandas.

"Lagi?"

Silla mengg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status