Share

Bab 45. Hilang

Raga kembali menyentuh tangan Susan dengan lembut, lalu berpaling pada Nesa.

“Kamu di sini jaga Ibu, Sayang. Aku mau ketemu Rudi dan Roni dulu.” Ia berjalan ke

luar kamar. Nesa mengikuti dan berbisik ketika mereka sampai di luar pintu.

“Pastikan bajingan itu tidak kabur, Mas. Dia harus mempertanggungjawabkan kejahatannya pada Ibu.”

“Iya. Kamu tunggu di sini. Aku ke sana dulu.”

Raga meninggalkan Nesa dan berjalan cepat menuju halaman belakang. Ia disambut Rudi dan Roni dengan salaman dan langsung melaporkan keadaan.

“Dia masih di dalam, Pak,” kata Rudi, disambut Roni dengan anggukan.

“Tadi dia nyaris mengenai Mbak Nesa dengan pisau. Untung Mbak Nesa refleks menghindar. Kalau tidak bisa sangat fatal,” Kata Rudi dengan wajah masih menyisakan kemarahan.

“Kok bisa lolos?” Raga menatap keduanya dengan penasaran.

“Tadi sudah berhasil kami tangkap, tap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status