Share

42. Gelisah Sebelum Perang

Pipi merah merona melihat bekas pergelangan tangan yang memerah.

"Jujur saja jika kau mengikutiku. Kau takut aku menghilang lagi, 'kan? Sikap Tsundere-mu itu sudah jelas, Tuan. Aku juga tidak akan minta maaf meskipun Alexa meminta."

Lahan Konstruksi masih menjadi saksi. Setiap kali mereka bersinggungan, cuaca berubah sebagaimana mestinya.

Udara dingin malam ini tak sedingin kemarin malam. Zara tidak mengelak kedinginan walau tatapannya sepanas api.

'Sial! Reon tak bergerak. Lagipula kenapa dia mengejarku?' batin Zara.

Laki-laki itu terdiam. Kehadirannya menyita seluruh kehangatan. Memandang wajahnya saja Zara terhanyut dalam udara hangat.

"Kita pulang."

Reon melenggang pergi.

Bibir Zara yang membulat menjadi datar.

"Eh? Kenapa dia?" alisnya terangkat kebingungan.

Dari perjalanan hingga ke rumah hanya tersisa sunyi. Hingga kemudian, Reon meminta Zara untuk kembali memakai pakaian pelayan.

Setelah itu, masa hukuman berlangsung. Zara hanya perlu tidur di samping Reon.

"HEH?!" te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status