Share

89. Canggung

Zara masih belum tenang. Kegelisahan yang melanda berasal dari pertanyaan. Dendam apa yang dimiliki Mario?

"Waahh, Zara! Syukurlah aku bertemu denganmu lagi! Aku merindukanmu! Sangat-sangat merindukanmu!"

Bastian mengambil alih atas Zara. Zara pasrah begitu saja ditarik dan diamati dari atas hingga bawah.

Menatap tanah sambil mengetuk dagu, cenderung terlihat melamun. Bastian yang berbinar dicampakkan.

'Sshhh, kupikir aku akan tertembak tadi. Mario sudah gila. Eee, apa tidak masalah membiarkan mereka pergi dengan orang-orang suruhan Reon? Ini malam hari, semuanya bisa terjadi. Lagipula mereka licik,' pikir Zara panjang.

Tanpa disadari, dahi berkerut aneh.

"Lihat, Zara, lihat! Lihat kemari! Foto pertama di Tokyo adalah dirimu. Ah, berpose lah seperti saat kau membintangi parfum Pak Reon, ayo!"

Bastian masih gencar menunjukkan kasih sayang dan rindu, tetapi Zara membatu di dunianya sendiri.

Sementara, Reon dan kedua orang kepercayaannya ada di sana. Di trotoar yang begitu ramai t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status