Share

Bab 62 Your Might

Matahari kembali menyapa para penghuni bumi dengan cahaya yang memiliki sejuta manfaat.

Cahaya itu menembus cela gorden, lalu cahaya sampai mengenai wajah kedua orang yang tertidur di ranjang, keduanya kompak membuka kedua matanya dan tidak sengaja saling bertatapan, Julian menunjukan senyumannya.

Pria itu menarik Leira lebih dekat lagi, hanya dengan di balutkan selimut saja kedua saling memeluk satu sama lain, Leira menyandarkan kepalanya di lengan Julian, jujur rasanya masih begitu mengantuk untuk Leira tapi hari sudah terlalu siang juga, dirinya di buat lelah oleh jalan-jalan sore mereka dan pergulatan malam bersama Julian.

"Kamu ingin melanjutkan tidurnya?" Tanya Julian pria itu sampai mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang sang istrinya lakukan, dia malah bersandar dan kembali menutup matanya.

"Hm, tidak aku hanya akan memejamkan mataku selama lima menit saja," Ucap Leira, dia sedang berjuang untuk membangunkan dirinya dari rasa kantuk, tapi tubuhnya benar-benar lelah dan Leira butuh sebuah pijatan mungkin.

Julian mendorong tubuh Leira sampai membuatnya tubuhnya berada di atas tubuh gadis itu, hanya lima menit saja? Apa maksudnya?

"Kenapa? Kamu tidak sedang menggodaku kan?" Tanya Julian, dia tidak masalah jika harus kembali mengulang kejadian kemarin malam, jika kemarin dirinya yang meminta maka sekarang mungkin saja Leira yang menginginkannya.

"Julian sungguh aku tidak menggoda dirimu, aku hanya merasakan tubuhku yang tegang, selama dua hari aku di buat tidak bisa istirahat olehmu!"

Leita mendorong Julian saat hendak mendekati dirinyaz tubuhnya terekspos begitu saja karena selimut menjauh dari tubuh Leira, dan posisi ini! Sungguh rasanya seperti Leira sudah ikut gila samanya dengan Julian.

Julian menggelengkan kepalanya, ada yang kurang jika tidak melakukan sesuatu di pagi hari, pria itu menahan kedua tangan Leira di atas kepalanya, dan Julian mulai menundukan kepalanya, lalu memberikan kecupan di bibir sang istrinya lalu terakhir kecupan manis di keningnya.

"Aku sudah mendapatkan energiku, jadi bersiaplah kita akan pergi hari ini,"

Julian langsung bangub dari posisinya, kakinya melangkah untuk turun dari ranjangnya dan menuju ke arah kamar mandi, membersihkan tubuhnya adalah aktivitas utama setelah semalam banyak menghasilkan keringat.

Leira menghela nafas, posisi masih sama seperti tadi, matanya menatap langit-langit kamar dengan perasaan gejolak membara, jika Juluan sudah menyentuhnya, Leira bisa tergila-gila oleh sentuhannya, jika terus seperti ini, belum lagi dirinya tidak bisa melupakan wajah Julian saat mereka dalam penjatuhan semalam, keringat yang bercucuran dan otot-otot yang muncul, itu—sangat seksi dan tampan sekali!

Leira menutup wajahnya, sejak kapan dirinya begitu mesum saat memikirkan Julian? Oh bahkan Leira masih menganggap itu sebuah mimpi, ketika hal itu begitu nyata di rasakan, tidak bisa di pungkiri setiap kali permainan yang Julian lakukan, selalu membuatnya mendesah dan terbuai oleh segalanya keinginan yang dominan.

"Ini tidak baik! Aku tidak bisa seperti ini!" Ucap Leira, jantungnya terus berpacu lebih cepat dan setiap nafas keluar rasanya tidak beraturan, dirinya tidak bisa mengontrol untuk tidak melihat ke arah Julian.

Apa yang terjadi jika Leira membuka pintu itu?

Tapi niat itu terkurung saat Leira tidak bisa memaksakan tubuhnya untuk langsung bangun, dia harus menyesuaikan dahulu, hingga dering ponsel mengalihkan perhatiannya, Leira mengangkat panggilan dari Asyla, jarang sekali temannya menghubungi dirinya, Asyla benar-benar sedikit berubah.

Asyla : "Leira, dimana kamu sekarang? Kenapa baru mengangkat teleponku?"

Leira menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, gadis itu memilih untuk bersandar di penyangga ranjang.

"Ak—aku sedang di Paris, apa kamu lupa, Asyla? Aku sedang honeymoon bersama Julian," Ucapnya, Leira mengecilkan suaranya saat berbicara dengan temannya, sambil melihat ke arah lain, berjaga-jaga agar Julian tidak mendengarnya.

Asyla : "Aku sungguh lupa, kapan kamu akan kembali?"

Leira menggunakan jarinya untuk menghitung sisa hari honeymoon mereka, "Seperti aku akan segera kembali, mungkin empat hari lagj,"

Ini baru hari ketiga, jadi masih ada sekitar empat hari lagi mereka akan ada di paris dan belum banyak hal yang mereka lakukan disini.

Asyla : "Bisakah kita bertemu setelah kamu pulang? Ada hal yang ingin aku sampaikan padamu, aku tidak bisa mengatakan sekarang, aku tidak mau mengganggu liburan kalian,"

Leira sedikit memajukan tubuhnya, kalimat Asyla sedikit terdengar serius, apakah setelah terjadi sesuatu di sana?

"Apa ada hal serius terjadi? Tentangmu atau keluargaku?"

Asyla : "Tenanglah Leira, ini begitu serius, jadi jangan terlalu di pikirkan, kabari aku jika kamu sudah akan kembali, sampai jumpa Leira dan semoga honeymoon ini berjalan dengan baik,"

"Baiklah, sampai jumpa juga Asyla,"

Tetap setelah Leira selesai berbicara dengan temannya, Julian sudah keluar dari kamar mandi, hanya menggunakan celana pendek dan handuk yang ada di lehernya, tatapan keduanya langsung bertemu dan Leira hanya tersenyum pada Julian.

"Tunggu apa lagi? Kamu ingin aku memandikanmu seperti kemarin?" Tanyw Julianz dia berjalan untuk mengambil pakaian yang sudah dirinya pikirkan untuk dikenakan hari ini.

"Aku juga akan segera mandi! Tanpa harus menunggu perintahmu!" Ucap Leira, dirinya kembali meletakan ponselnya di atas laci, lalu dengan susah payah gadis itu turun dari ranjang dengan selimut yang menutupi tubuhnya, berjalan sebentar untuk mengambil handuk.

"Kamu ini, untuk apa begitu malu, aku sudah melihat seluruh tubuhmu, Leira." Ucap Julian, pria itu mengambil selimut yang Leira bawa, dia bermaksud untuk merapikan kamar ini dan setelah itu mengambil sarapan yang sudah di siapkan oleh pihak hotel.

"Ak—aku bukan malu! Hanya saja tidak mau melihat wajah mesummu!" Ucapnya, Leira langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi, dirinya tidak mau membuat masalah baru tapi senang sekali meremehkan Julian.

"Hai! Itu karena kau begitu menggoda!" Teriak Julian, semakin hari Julian semakin menemukan warna bary dari sikap Leira, sebenarnya dia bukanlah gadis lugu jika sudah memahami sesuatu hal, semalam saja sekali di ajari Leira sudah pandai melakukannya.

Julian menggelengkan kepalanya, memutuskan untuk berhenti memikirkan apa yang sudah mereka lewatkan semalam, bisa-bisa dirinya harus kembali ke dalam kamar mandi, Julian melanjutkan kembali tugasnya, mengambil pakaian yang berserakan di lantai.

Dia bahkan kembali merapikan ranjang, meletakan bantal pada tempatnya, lalu mengambil milik Leira yang terselipkan di selimut, kenapa gadis itu sangat suka memakai dalaman wanita? Maksudnya model seperti wanita yang—sudahlah sulit di jelaskan, intinya tidak umum di kenakan oleh gadis seumurannya.

Julian, keluar dari kamar, dia langsung membuka pintu saat beberapa kali terdengar suara bell, pelayan dari hotel langsung membawakan sarapan pagi, kali ini sandwich yang di dominasi oleh buah dan cream, ada juga yogurt.

"Terima kasih,"

Julian membawa semua itu dan meletakan di ruang tamu, mereka akan langsung berangkat setelah sarapan, Julian berencana membawa Leira ke tempat yang cukup populer untuk pasangan sedang honeymoon.

"Leira, cepatlah sedikit," Ucap Julian, dia kembali ke kamar untuk memberitahu Leira, dan menemukan gadis itu yang sedang memakan bra, Julian langsung terdiam di sana. Leira memakai produk itu lagi?

Siapa yang memberikan semua barang itu?

Bahkan Julian tidak suka, tapi apakah Leira nyaman memakainya.

"Kau! Keluar!" Leira berteriak terkejut, seharusnya dirinya memastikan untuk mengunci pintu kamar, dia belum mengenakan pakaian.

"Siapa yang mengajarimu untuk mengenakan pakaian dalam seperti itu? Leira, kenapa kamu melakukan itu?" Tanya Julian, pria itu harus menahan dirinya untuk tetap fokus pada pertanyaannya.

"Baiklah, aku akan membicarakan nanti, tapi keluarlah dahulu, aku harus memakai pakaianku," Ucap Leira dia melipat tangannya dan menatap memohon pada pria itu.

"Kita bicara setelah kamu selesai, aku tidak bisa mengabaikan hal ini,"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status