Share

Bab 103

Terkadang masalah justru semakin mendekat ketika kita ingin menghindarinya.

***

Berbaring di atas ranjang, Qeiza masih belum bisa memejamkan mata. Pikirannya dipenuhi oleh perkataan Alina. Mantan mertuanya itu menginginkan dia kembali membina rumah tangga dengan Ansel. Sungguh sebuah permintaan yang sulit untuk dipenuhinya.

“Qei, kamu mau ya balik lagi sama Ansel?” bujuk Alina. Matanya menatap penuh harap pada Qeiza.

Qeiza tetap membisu. Dia tidak tahu harus berkata apa. Pintu hatinya sudah tertutup rapat untuk Ansel.

“A–aku sangat berterima kasih atas perhatian, Tante,” sahut Qeiza setelah cukup lama hening.

Dia menjawab sambil mengarahkan tatapannya pada tangannya yang digenggam Alina. Dia bingung bagaimana harus berterus terang tentang keputusannya pada mantan mertuanya itu.

“Qei!” panggil Alina.

Qeiza mengangkat kepala. Sejenak dia gugup ketika matanya beradu tatap dengan Alina. Cepat-cepat Qeiza mengalihkan pandangannya.

“Maaf, Tante,” ujar Qeiza. “Semuanya sudah berakhir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status