Share

Bab 161

“Ada apa?” tanya Qeiza. Dae Hyun baru saja menutup ponselnya.

“Appa dirawat di rumah sakit.”

“Innalillah … sudah berapa lama?”

“Sejak kemarin.”

Dae Hyun meraih tangan Qeiza. “Apa kau keberatan kalau kita langsung terbang ke Seoul dari Bengkulu nanti?”

“Apa? Kau gila?”

Dae Hyun tersenyum kecut. Dia terlalu cepat mengajukan pertanyaan itu pada Qeiza.

“Batalkan saja liburannya! Kita pulang sekarang.”

“Hah! Ae … kau … bilang apa?”

“Kenapa kau mendadak bodoh, Oppa?” Qeiza mendelik. “Kita bisa menikmati liburan kapan-kapan.”

Dae Hyun masih terperangah. “Kau serius?”

“Sangat. Membesuk appa lebih penting. Kita tidak tahu berapa lama appa akan bertahan hidup.”

“Terima kasih, Ae!” Dae Hyun terharu dengan keputusan Qeiza. “Aku janji. Aku akan menebusnya lain hari.”

Sesaat kemudian, dia menghubungi seseorang. “Kita akan terbang dua jam lagi,” beritahu Dae Hyun pada Qeiza setelah mengakhiri panggilannya.

“Putar balik, Tuan?” tanya sopir yang menguping pembicaraan Dae Hyun dan Qeiza.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status