Share

Bab 96

Mata Adnan dipenuhi bintang ketika menatap makanan di atas meja. Dia tidak sempat makan siang karena terlalu sibuk menyelidiki kasus yang menimpanya kemarin. Menyadari bahwa dia masih berutang permintaan maaf dan penjelasan kepada Qeiza, Adnan tidak lagi menunda waktu untuk menyantap hidangan di depannya.

“Ya ampun! Kamu benar-benar kelaparan?” Qeiza kaget melihat makanan di atas meja nyaris habis tak bersisa. “Sudah berapa hari tidak makan?”

Dia menghabiskan waktu tidak lebih dari tiga puluh menit untuk mandi. Berdandan pun seadanya. Dia pikir dia masih punya waktu untuk sekadar berbincang santai dengan Adnan di meja makan.

“Aku sudah lama tidak mencicipi masakanmu,” komentar Adnan. Dia terkekeh. “Karena kau sangat sibuk dengan pensil dan buku gambar, kupikir kau sudah lupa caranya memasak.”

“Bilang saja kau senang dapat jatah makan gratis,” cemooh Qeiza. Setidaknya kehadiran Adnan membuat harinya sedikit lebih berwarna dan ceria.

“Kau ke sini hanya ingin numpang makan?” tanya Qe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status