Share

NAFKAH LIMA RIBU
NAFKAH LIMA RIBU
Penulis: ananda zhia

lima 1

"Kamu cuma memberikan n a f k ah pada istrimu lima r i b u sehari?" tanya Roni tidak percaya. Pandangannya m e l o t o t ke arah Wahyudi, temannya yang sedang nongkrong di warung kopi, Cak Dul.

Wahyudi menjentikkan ibu jari dan telunjuknya dengan mantap.

"Tentu saja! Istri ku itu luar biasa! Kami kan baru saja menikah. Belum setahun. Jadi belum punya a n a k. Buat apa dia diberi n a f k a h banyak-banyak? Sedangkan anak saja belum punya," ujar Wahyudi tertawa.

Roni, temannya tetap saja melongo. "Ah, tetap enggak masuk akal. Jangan-jangan sehari-hari kamu cuma makan sama garam. Belum minyak dan beras kan?"

"Hm, minyak, beras, sama keperluan di kamar mandi itu aku yang beli. U a n g lima r i b u itu khusus lauk."

"Jangan-jangan kamu makan sama garam? Ya kan? Ngaku kamu!" tanya Roni tetap tidak puas.

"Ish, nggak ya. Hebatnya istriku itu walaupun n a f k a h lima r i b u, tapi sehari-hati aku makan enak. Ayam

b a k a r, sambal cumi, tadi aja aku makan sate," Pamer Wahyudi bangga. Dia menepuk dada dan hidungnya kembang kempis.

"Hah? Pasti istrimu itu kerja kan?" tanya Roni lagi. "Mustahil lah kalau istrimu gak kerja, n a f k a h lima ri bu bisa makan enak bergizi. Atau pe su gi han ?"

Wahyudi men de li k.

"Ngawur aja kamu! Istriku nggak kerja. Nggak pes u g ih an juga. Makanya cari istri itu kayak istriku," ujar Wahyudi pongah.

"Nggak mungkin! Barang-barang dan sembako sekarang m a h al semua. Naik semua! Pasti ada sesuatu yang disembunyikan istri mu, Yud!"

Wahyudi mengibaskan tangannya di hadapan wajah Roni. "Sesuatu apaan? Dia itu istri dari desa. Nggak mungkinlah macem-macem. Dia nurut banget lho sama aku!" ujar Wahyudi.

"Lalu d u i t gaji kamu yang lima j u ta dari pabrik, kamu buat apa?"

"Aku kirim ke ibuku. Ibuku kan sudah memb e l i kan aku rumah. Jadi nggak salah kan kalau aku memberi kan tiga

j u t a g a j i untuk ibuku dan dua j u t a kupegang sendiri. Untuk Adelia 150 r i b u saja sebulan."

Roni terdiam. Malas mendebat lagi. Walau dia masih sangsi tentang pernyataan temannya itu.

"Ah, ya sudah. Aku pulang dulu. Pasti Adelia sudah membuat kejutan dengan memasak kare ayam atau sop iga. Yok, duluan ya," pamit Wahyudi melambaikan tangan dan menaiki motor maticnya.

Sesampainya di rumah, betapa terkejutnya Wahyudi saat melihat seorang laki-laki tinggi dengan beberapa lelaki besar dan gempal hampir melompati pagar rumahnya.

"Heh! Tunggu! Tunggu! Ada apa ini? Kenapa kalian mau menerobos masuk rumah saya? Saya laporkan ke p o l i si loh!" seru Wahyudi terkejut.

Laki-laki bertubuh tinggi besar berbaju serba hitam itu mendekatinya dengan tertawa.

"Hahahah! Ini bukan rumah kamu lagi! Istrimu telah me m i n j a m u a n g

s e r a t u s j u t a dengan menjaminkan

s e r t i f i k at ru m ah ini pada saya. Dan beberapa bulan ini, istri mu tidak bisa mem b a y a rnya. Jadi rumah ini menjadi milik saya!"

"Apa?"

Mendadak Wahyudi merasa lemas dan pandangan matanya berkunang-kunang.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
istriyangdisyng
lagian duit 5rb mana cukup. pantas saja istrinya minjem
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status