Share

05.

Bohong bila tidak takut. Munafik bila tidak khawatir. Tak pernah. Sampai mati pun, Crystal tidak pernah mengira dirinya akan berurusan dengan pria bernama Edward.

Pria yang masih duduk di bangku kuliah itu dulunya merupakan mantan pacar kembarannya— Christine yang ditentang keras oleh ayahnya saat mereka berencana untuk menikah.

Alasannya sangat masuk akal.

Edward memiliki skandal penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang dan semua itu telah dibenarkan oleh keluarga Charleston. Pria 20 tahun itu juga terlibat skandal pembunuhan model wanita papan atas dan yang baru-baru ini terjadi, yakni teror bom di kampus juga menyeret namanya.

Tahun ini pun, Edward lagi-lagi terjerat skandal asmara dengan salah satu putri petinggi negara dan dirinya dianggap telah melakukan pemerkosaan dan pencemaran nama baik.

Namun yang lebih menyeramkan dari semua itu, rumor Edward yang diduga adalah seorang pengikut organisasi teroris. Ada pula yang mengatakan bahwa Edward secara aktif masuk ke dalam organisasi mafia.

Begitu banyak rumor buruk hingga ia dicap sebagai putra termuda Charleston yang paling bermasalah.

Jadi, sebagai wanita yang telah terbiasa hidup damai tanpa masalah yang berarti dan menjalani hubungan asmara pada lingkaran paling normal dalam hubungan asmara, pria seperti Edward adalah pria yang paling dihindari oleh Crystal.

Namun, sejak kapan semuanya jadi begini.

Dalam lamunan, Crystal kembali menitikkan air mata mengingat kenangan manis bersama Adam. Sang mantan suami yang menurutnya paling sempurna dan ideal di matanya.

Bagaimana bisa Edward tertarik padanya? Bagian mana yang salah? Jika dibandingkan dengan kembarannya— Cristine yang lebih modis dan ceria, dirinya hanyalah wanita biasa saja dari segi apapun.

"Sekarang ... aku harus bagaimana?" Crystal mengeluh lagi. Sudah tidak terhitung lagi seberapa banyak ia menghela nafas panjang hari ini.

Tiba-tiba, seorang pelayan pria masuk ke kamar Crystal tanpa mengetuk pintu. Crystal terkesiap saat pelayan itu membungkuk hormat tetapi ia cepat mengerti apa maksud pelayan itu.

Ia menerima secarik kertas dan membukanya dengan perlahan tepat saat pelayan itu menghilang dari balik pintu.

[Nona Crystal. Ini saya, direktur utama CHAR Groups. Orangku telah mengirim kondisi terkini anda. Mari bertemu. Orang-orang saya akan memandu.]

Crystal agak bingung dengan surat yang ia terima. Namun, ia berusaha mencari petunjuk yang sepertinya tersembunyi. Benar saja, ia mendapatkan sesuatu di sana.

Sebuah kalimat panjang ditulis dengan ketikan komputer yang ukuran hurufnya sangat kecil. Ia mengambil gambar melalui ponselnya lalu memperbesarnya.

[Pukul 7.00, saya akan mengajak putra saya makan malam. Anda, pergilah dengan aman. Katakan pada mereka dengan jelas ke mana anda akan pergi.]

"Bahkan direktur pun kesulitan menghadapi putranya. Sungguh ... ironis," desah Crystal merasa sangat lelah secara mental. 'Dan aku sendiri yang berumur 25 tahun juga kalah dengan bocah 20 tahun. Memalukan.'

***

"Tumben sekali mengajak makan bersama. Bukankah keluarga terhormat ini sudah tidak menganggap ku lagi?" ujar Edward tersenyum sinis. Ia menatap satu persatu anggota keluarganya dengan kaki menyilang dan tangan menopang dagu.

"Jaga sikapmu, Ed!" ketus Sandrina, ibu tirinya.

"Hoo~ anda siapa menyuruh saya?" Edward terus memanas-manasi wanita bergaun hitam dengan potongan kerah tanpa lengan yang memperlihatkan dada.

"Sudah-sudah, mari makan!" timpal Ammar yang baru saja datang. Ia mencium pucuk kepala dan punggung tangan Sandrina untuk menenangkan istrinya itu. "Ayo, Seth juga ... dan Ed. Makanlah!"

'Mengadakan acara tidak penting begini di saat aku sedang fokus menjaga wanita itu. Rencanamu sangat terbaca ayah. Yah, kita lihat. Sampai sejauh mana wanita itu bisa kabur dariku.'

Edward tersenyum sendiri sebelum memasukkan potongan daging ke dalam mulutnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status