Share

Chapter 15. Semesta

Siapa yang kamu cari?

Renjana rindumu nampaknya sudah mencair.

Oh, pecandu, pencinta.

Alang berjawab, tepuk berbatas.

Ada yang harus kau tunggu.

Dari semesta, khusus untukmu.

Sebuah siulan panjang mengakhiri bait puisi singkat itu. Diwana bergidik ngeri saat matanya menangkap bayangan tak asing sepuluh kaki darinya berdiri. Ya, lagi-lagi mimpi memuakkan itu muncul kembali.

Sama seperti mimpinya terakhir kali, sosok misterius baru kini hadir menggantikan Gadis Bergaun Biru dalam mimpinya, yaitu dirinya sendiri, Diwana yang lebih muda.

Diwa menatap dirinya sendiri lekat-lekat dari kejauhan, kemudian melangkah mendekat seperti yang dulu ia lakukan pada Biru.

Lima langkah sudah ia berjalan, lalu berhenti dan menatap lelaki berwajah sama dengannya itu dengan buntu.

Diwana kecil masih dalam posisi yang sama, duduk di pasir basah dengan memeluk kedua lututny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status